Sabirin RB, saat menunjukkan hasil biji kopi fragmentasi |
Olahan kopi rasa Wine (anggur) karya Sabirin RB ternyata baru dimulai sejak September 2014 lalu. Berawal dari keinginannya membuat rasa kopi arabica Gayo yang berbeda dari yang ada pada saat ini, mantan Kepala Kampung Simpang Empat-Bebesen ini memulai eksperimennya sejak beberapa bulan lalu.
Diceritakan Sabirin RB kepada LintasGayo.co beberapa waktu lalu, olahan kopi rasa Wine memerlukan pengolahan dalam waktu yang cukup lama, bisa memakan waktu 45 hari dan kopi-kopi yang dipilih bukan semua kopi melainkan kopi yang berasal dari ketinggian minimal 1500 dpl. ”Tidak semua jenis kopi bisa dibuat cita rasa seperti ini, kopinya harus berasal dari perkebunan warga pada ketinggian 1500 dpl keatas,” ucap Sabirin RB.
Kenapa memilih kopi pada ketinggian seperti itu, Sabirin menjawab pada ketinggian 1500 dpl keatas biasanya buah kopi tidak terlalu banyak dan hanya panen sekali dalam setahun, berbeda dengan kopi dibawah ketinggian 1500 dpl. ”Kopi yang ditanam pada ketinggian 1500 dpl keatas, memiliki air dan getah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kopi yang berada dibawah ketinggian itu, dari situlah mulai proses pengolahannya. Saya berpikir ada apa dengan kopi yang ditanam diketinggian tersebut, dan akhirnya mendapat jawaban, bahwa kopi yang ditanam pada ketinggian tersebut betul-betul kopi specialty dan bisa dibuat cita rasa yang berbeda,” ujar Sabirin RB yang sudah menggeluti dunia kopi sejak tahun 1997 ini.
Membeli Gelondongan dengan Harga yang Lebih Mahal.
Untuk mendapatkan bahan baku, Sabirin RB rela membeli kopi gelondongan milik petani dengan harga yang lebih mahal dari biasa. ”Saya biasannya membeli dengan harga 20 Ribu Rupiah lebih mahal dari harga kopi saat ini. Kenapa demikian?, kalau tidak begitu maka petani tidak akan mau menanam kopi pada ketinggian diatas 1500 dpl, karena hasil panennya jauh lebih sedikit,” katanya.
Ditambahkan, jika produk olahannya berlanjut Sabirin berjanji akan memfasilitasi serta membina para petani yang menanam kopi diketinggian 1500 dpl keatas. ”Saat ini masih terbentur pada modal, karena proses pengolahan yang cukup lama hingga bisa diproduksi, tapi jika ini berlanjut kita akan bina para petani,” cetusnya.
Proses Pengolahan
Sabirin menceritakan, proses pengolahan bahan baku kopi gelondongan hingga produksi memakan waktu lebih dari sebulan. Awalnya kopi gelondongan yang sudah dibeli dari petani kemudian dijemur tanpa digiling terlebih dahulu. Penjemuran berlangsung selama 4-5 jam, kemudian kopi gelondongan dibalut dengan plastik (proses fermentasi) selama 1 minggu, setelah itu dijemur kembali selama 4-5 jam, dan lagi-lagi dibalut untuk proses fermentasi selanjutnya selama 5 hari.
“Setelah lima hari kemudian dijemur kembali selama 3-4 jam, fermentasi lagi selama 4 hari, begitu seterusnya hingga proses fermentasi selama 1 hari, setelah fermentasi selesai, baru kopi yang masih gelondongan dijemur secara terus menerus selama seminggu,” kata ayah 4 anak ini.
Setelah proses penjemuran selesai, Sabirin melanjutkan baru kopi gelondongan itu digiling. Proses penggilang kopi dilakukannya di Kecamatan Celala, karena didaerah tersebut ada mesin penggiling kopi robusta.
“Kita pernah coba menggiling dimesin biasa namun banyak bijinya yang pecah, di Celala ada mesin penggiling kopi Robusta disitulah proses penggilingan gelondong ke green bean, kemudian green bean dijemur kembali selama 4-5 hari,” ujar lelaki kelahiran 4 Maret 1969 ini.
Nilai Cupping Score
Produk Kopi Arabica Gayo rasa Wine karya Sabirin RB ternyata juga memiliki nilai cupping score yang cukup tinggi. Setelah dilakukan cupiing test dari Gayo Cupper Team yang dikomandoi Mahdi, cupping score Kopi Rasa Wine miliki Sabirin memiliki nilai 86,25. Nilai tersebut nilai yang cukup tinggi dalam tester cupping kopi.
“Beberapa waktu lalu, produk ini sudah diuji score nya oleh Gayo Cupper Team, ternyata nilainya cukup memuaskan dengan nilai 86,25, dan Mahdi dari GCT berpesan untuk tetap mempertahankan nilai tersebut,” kata Sabirin RB.
Turut Andil pada Pemeran di Banda Aceh
Kopi rasa “Wine” karya Sabirin RB ternyata sudah dipamerankan pada pameran Kopi beberapa waktu lalu di Banda Aceh, namun bukan dirinya yang ikut dalam pameran tersebut melainkan rekannya yang juga pengusaha kopi di Banda Aceh.
“Zam-zam Coffee di Banda Aceh adalah rekanan kita. Saya mengirimkan bubuk yang sudah jadi kepadanya, kemudian diikutkan pada pemeran kopi, kabar-kabarnya disana sudah booming dan saya senang karya saya bisa membuat pengunjung merasakan cita rasa yang berbeda dari Kopi Arabica Gayo,” katanya.
Dia pun membuka peluang bagi para pemilik cafe coffee yang lain untuk memesan bahan baku darinya. ”Saya belum mempunya izin produk yang legal, dalam waktu dekat segera akan dibuatkan, namun bagi teman-teman yang ingin menjual rasa kopi ini saya persilahkan memesan kepada saya, namun jangan tanyakan resepnya ya?,” kata Sabirin sambil bercanda.
Selama dua bulan terakhir Sabirin sudah menciptakan penemuan baru ini, banyak pihak yang sudah memesan buah tangannya tersebut. Akan ada karya produk terbaru dari yang lebih inovatif lagi, kemungkinan produk tersebut akan dilaunching pada tahun 2015 mendatang.
“Selain ke Zam-zam kopi, juga sudah ada yang pesan dari Medan dan Amerika, Malaysia dan Singapura, awalnya mereka memesan 1 Kg saja, melihat banyak pembeli, beberapa hari lalu mereka meminta dikirimkan lagi sebanyak 10 Kg, kedepan mungkin akan bertambah lagi, terkait produk terbaru ini tengah tahap percobaan, jika berhasil maka produk tersebut merupakan karya besar yang akan kami munculkan,” ujarnya.
Uji Laboratorium
Dalam waktu dekat, Sabirin pun berencana akan menguji ke laboratorium produk kopi rasa “Wine” miliknya. Agar diketahui komposisi unsur yang terdapat didalamnya. ”Saya yakin kopi ini tidak mengandung alkohol, sehingga aman dikonsumsi. Pun begitu uji lab perlu dilakukan, agar buyer-buyer nantinya dalam membeli bisa kita sertakan hasil uji lab nya,” ungkap Sabirin RB
Ditanya mengenai nama produk yang akan dibuat Sabirin menjawab akan menamakan produknya itu dengan nama Natural Wine Coffee. “Nama itu saya anggap cocok, karena proses pengolahannya tanpa campuran apapun, rasa yang dihasilkan murni dari kopi arabica Gayo,” demikian Sabirin RB.
Komentar Penikmat.
Salah seorang penikmat kopi, Win Wan Nur yang sudah merasakan nikmatnya Kopi rasa Wine racikan Sabirin RB mengatakan, ikon kopi ini kedepannya harus menjadi ikon kopi Indonesia bukan lagi ikon kopi Gayo.
“Sangat pantas kopi ini dijadikan ikon kopi Indonesia, karena rasanya benar-benar nikmat, kita akan usahakan hal itu,” simpulnya.
Sumber : lintasgayo.co.id
0 komentar:
Post a Comment