M-Kupie - Direktur Industri Tembakau dan Minuman Kementerian Oerindustrian Faiz Achmad mengatakan industri kopi Indonesia masih memiliki prospek yang sangat baik. Sebab, sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga dunia luas lahan perkebunan di Indonesia mencapai 1,24 juta hektar, 933 hektar kopi jenis Robusta dan 307 hektar kopi jenis Arabica.
"Dari luas lahan kopi yang dimiliki, produktivitas tanaman kopi Indonesia baru mencapai sekitar 1.549 biji kopi per hektar per tahun," ujar Faiz saat ditemui usai acara pncanangan Hari Kopi Internasional di Indonesia di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu 01 Oktober 2015
Faiz memaparkan pengembangan kopi nasional masih perlu ditingkatkan mengingat saat ini industri kopi Indonesia baru mampu menyerap sekitar 35 persen produksi dalam negeri dan sisanya sebesar 65 persen masih diekspor dalam bentuk biji.
Meski begitu, Faiz mengatakan kopi merupakan komoditas ekspor unggulan dan menjadi penghasil devisa terbesar keempat setelah sawit, karet, dan kakao.
"Devisa yang dihasilkan dari ekspor kopi nilainya lebih dari US$ 1,4 miliar dan mampu menyerap lapangan kerja lebih dari 1,89 juta kepala keluarga," kata dia.
Saat ini di Indonesia, industri kopi kebanyakan hanya diolah sebagai bahan makanan dan minuman. Mengingat keterbatasan pengembangan yang terhambat alat produksi dan sumber daya manusia yang miinim.
Karena itu, Faiz berharap agar ke depan industri pengolahan kopi dapat melakukan pengembangan produk kopi tidak hanya untuk minuman tapi dikembangkan ke dalam berbagai jenis lainnya.
"Semoga ke depan industri kopi bisa melebarkan produksi tidak hanya untuk minuman tapi juga untuk kosmetik, obat-obatan, dan sebagainya," kata dia.
sumber : tempo.co.id
"Dari luas lahan kopi yang dimiliki, produktivitas tanaman kopi Indonesia baru mencapai sekitar 1.549 biji kopi per hektar per tahun," ujar Faiz saat ditemui usai acara pncanangan Hari Kopi Internasional di Indonesia di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu 01 Oktober 2015
Faiz memaparkan pengembangan kopi nasional masih perlu ditingkatkan mengingat saat ini industri kopi Indonesia baru mampu menyerap sekitar 35 persen produksi dalam negeri dan sisanya sebesar 65 persen masih diekspor dalam bentuk biji.
Meski begitu, Faiz mengatakan kopi merupakan komoditas ekspor unggulan dan menjadi penghasil devisa terbesar keempat setelah sawit, karet, dan kakao.
"Devisa yang dihasilkan dari ekspor kopi nilainya lebih dari US$ 1,4 miliar dan mampu menyerap lapangan kerja lebih dari 1,89 juta kepala keluarga," kata dia.
Saat ini di Indonesia, industri kopi kebanyakan hanya diolah sebagai bahan makanan dan minuman. Mengingat keterbatasan pengembangan yang terhambat alat produksi dan sumber daya manusia yang miinim.
Karena itu, Faiz berharap agar ke depan industri pengolahan kopi dapat melakukan pengembangan produk kopi tidak hanya untuk minuman tapi dikembangkan ke dalam berbagai jenis lainnya.
"Semoga ke depan industri kopi bisa melebarkan produksi tidak hanya untuk minuman tapi juga untuk kosmetik, obat-obatan, dan sebagainya," kata dia.
sumber : tempo.co.id
0 komentar:
Post a Comment