secangkir espresso |
Menelusuri
jejak-jejak awal espresso bukanlah perkara gampang. Memahami
perkembangan dan penyempitan makna espresso sedikit banyak akan membantu
kita memahami lebih baik mengenai apa itu espresso. Espresso. Kata ini
sekarang sering diidentikkan dengan kafe. Hampir setiap kali ketika kita
pergi ke kafe, ada menu espresso di situ. Bahkan hampir semua minuman
berbasis kopi seperti cappucinno, frappe, dan cafe latte, menggunakan
campuran espresso dalam pembuatannya. Namun, tahukah Anda bahwa espresso
yang kita minum sekarang bukanlah espresso yang diminum oleh orang
Italia pada awal 1900-an?
“Espresso adalah 45 ml minuman yang disajikan dari 7-9 gr kopi dengan air bersuhu 88o-92oC dan tekanan 9 atmosfir, di mana tingkat kehalusan bubuk kopi diatur sedemikian rupa sehingga waktu ekstraksi sekitar 22-28 detik. Ketika diseduh, espresso akan mempunyai viskositas seperti madu hangat dan minuman yang dihasilkan akan memiliki krema (crema) berwarna kuning keemasan. Espresso biasanya disiapkan secara spesifik dan disajikan langsung ke konsumen.”
Kata Espresso pertama kali dipergunakan pada tahun 1880, kala itu mesin Espresso belum di temukan. Espresso berarti penyajian kopi berdasarkan order, dengan kondisi bahwa kopi masih segar dalam bentuk biji yang sudah dipanggang maksimal 2 minggu sebelum pemakaian dan di giling sebelum dibrewing (dimasak) untuk kemudian disajikan, proses yang harus dilakukan untuk menjaga cita rasa kopi sesungguhnya.
Namun sayangnya proses seperti itu memakan waktu yang lumayan lama,
sehingga seringkali pelanggan merasa kesal jika harus menunggu lama
untuk mendapatkan secangkir kopi.
Hal tersebut membuat para penemu berusaha memecahkan permasalahan dengan menciptakan mesin pembuat kopi, dan pada tahun 1896, ditemukanlah mesin pembuat kopi dengan metode Uap dan diklaim mampu menghasilkan 3000 cangkir kopi dalam waktu satu jam. Namun sayangnya penemuan tersebut mengecewakan karena cita rasa kopi yang dihasilkan jauh lebih buruk daripada memasak kopi dengan cara lama yaitu di seduh dengan air panas.
Pada tahun 1901, seorang penemu dari Italia Luigi Bezzera menciptakan sebuah mesin Espresso metode Uap yang praktis dan mampu menjaga suhu 90-96°C sebagai syarat temperatur yang tepat untuk mendapatkan citarasa kopi yang sempurna.
Mesin tersebut memiliki bagian yang bernama PortaFilter dengan kegunaan sebagai filter kopi giling yang ditancapkan pada bagian yang bernama Head. Sedangkan proses pemasakannya sendiri terjadi di sebuah tempat yang bernama Grouphead dengan tekanan uap air yang mencapai temperatur 90-96°C. Penemuan mesin Espresso ini mendorong revolusi besar besaran pada industri kopi, dan kemudian diciptakan mesin Grinder (giling) yang praktis dan menjadi syarat untuk mempersingkat produksi bagi industri penyajian kopi.
Teknologi semakin berkembang sehingga tidah hanya temperatur pemasakan saja yang di stabilkan namun juga daya tekan Uap perlu juga distabilkan pada titik 8-9 Bar (120 – 135 PSI) sehingga bubuk kopi yang dipergunakan jauh lebih sedikit daripada metode lama, namun tetap menghasilkan cita rasa kopi yang sempurna dan menghasilkan lapisan lembut diatasnya yang disebut Crema.
Crema terjadi berkat proses brewing kopi dengan temperatur dan tekanan yang tepat, berfungsi mengikat atau menghalangi aroma kopi agar tidak menghambur keluar dari cangkir.
0 komentar:
Post a Comment